KONSEP DASAR MASYARAKAT DAN
KELUARGA
A.
KONSEP KELUARGA
1.
Definisi
Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan
social masyarakat, antara lain :
a.
DUVALL & LOGAN (1986)
Sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional
dan social dari tiap anggota masyarakat.
b.
BAILON & MAGLAYA
Dua orang atau lebih
individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi dimana mereka saling berinteraksi, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
c.
UU No. 10 TH.1992
Unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anak atau ayah
/ibu dan anak yang dibentuk berdasarkan suatu perkawinan yang sah, yang
bertujuan menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera yaitu dengan
terpenuhinya kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME,
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dengan
masyarakat.
d.
FAMILY SERVICE AMERICA
Mendefinisikan keluarga
sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan
dan iakatan emosional dan yang mengidentifikasidirinya sebagai bagian dari
keluarga.
2.
Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai
macam pola kehidupan. Sesuai perkembangan social maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan maka perawat perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga
:
a. Tipe Keluarga Tradisional
1)
Nuclear family
Suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung, angkat, adopsi).
2)
Extended Family
Keluarga
inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah misal : kakek,
nenek, paman, bibi.
3)
Dyad family
Suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami, istri tanpa anak.
4) Single
parent
Suatu
rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung, angkat,
adopsi).
Kondisi
ini disebabkan perceraian atau kematian.
5) Single
adult
Suatu
rumah tangga yang terdiri dari seorang dewasa.
6)
Keluarga
usila
Suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami, istri yang sudah berusia lanjut.
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1. Commune
family
Lebih
dari satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
2. Homo
sexual
Dua
orang laki-laki atau perempuan yang hidup dalam satu rumah tangga.
3. Cohabiting
couple
Laki-laki
dan perempuan yang hidup dalam satu rumah tangga tanpa ikatan perkawinan.
Ada enam tipe keluarga menurut Effendi (1998), yaitu :
a.
Keluarga inti (Nuclear Family)
Terdiri dari ayah, ibu,
dan anak -anak.
b.
Keluarga besar (Extended Family),
adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakak,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c.
Keluarga berantai (Serial Family),
terdiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.
Keluarga duda/janda (Single
Family), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e.
Keluarga berkomposisi (Composite),
adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f.
Keluarga kabitas (Cohabitation),
adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (Extended
Family), karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komunitas dengan adat istiadat yang sangat kuat.
Family), karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komunitas dengan adat istiadat yang sangat kuat.
3.
Fungsi Keluarga
Menurut Frieadman (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga
yaitu :
a.
Fungsi afektif
1) Memberikan perlindungan
psikologis
2) Menciptakan rasa aman
3) Mengadakan interaksi
4) Mengenal identitas individu
b.
Fungsi sosialisasi
1) Mengajarkan individu bagaimana
berfungsi dan berperan di masyarakat
2)
Pemeliharaan sistem nilai
3) Pembentukan norma dan tingkah laku
c.
Fungsi Reproduksi
Menjamin kelangsungan
generasi dan kelangsungan hidup bermasyarakat
d.
Fungsi Ekonomi
1) Pengadaan sumber dana yang cukup
2) Pengalokasian dan pengaturan keseimbangan dana
e.
Fungsi perawatan Kesehatan
1) Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan
2) Pemenuhan sarana rekreasi
3) Pemberian perawatan kesehatan anggota keluarga
4. Keluarga Sejahtera
Definisi
Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyrakat dan lingkungan.
Indikator Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyrakat dan lingkungan.
Indikator Keluarga Sejahtera
a.
Keluarga pra sejahtera
Belum dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimum
b.
Keluarga sejahtera I
Sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasar minimum : sandang, pangan, papan dan pelayanan kesehatan yang
sangat dasar
1)
Seluruh anggota kleluarga makan 2x
/ hari
2)
Seluruh anggota keluarga mempunyai
pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja, sekolah dan bepergian.
3)
Bagian terluas dari rumah bukan
dari tanah
4)
Bila anak sakit dibawa ke sarana /
petugas kesehatan/ diberi pengobatan modern
c.
Keluarga sejahtera II
Selain tujuan keluarga
sejahtera I, dapat pula memenuhi kebutuhan social dan psikologis tetapi belum
dapat memenuhi kebutuhan pengembangan.
1)
Minimal 1x seminggu keluarga
menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk.
2)
Seluruh anggota keluarga mendapat
minimal 1 stel pakaian baru dalam satu tahun terakhir
3)
Luas tanah rumah minimal 8 m2/
penghuni rumah
4)
Seluruh anggota keluarga usia >
15 tahun punya pekerjaan tetap
5)
Seluruh anggota keluarga 1 bulan
terakhir sehat dan dapat melaksanakan fungsi masing-masing
6)
Anggota keluarga beribadah secara
teratur
d.
Keluarga sejahtera III
Terpenuhinya tujuan
keluarga sejahtera I s.d II, tapi belum aktif dalam menyumbangkan dan giat
dalam usaha kemasyarakatan dilingkungan di desanya.
1)
Anak hidup maksimal 2 orang atau
jika lebih dari 2 orang dan keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
2)
Sebagian penghasilan keluarga
disisihkan untuk tabungan
3)
Kebiasaan makan bersama keluarga
minimal 1x / hari
4)
Keluarga biasa ikut serta kegiatan
masyarakat dilingkungan
5)
Rekreasi bersama diluar rumah
minimal 1x / 3 bulan
6)
Berita dapat diperoleh dari surat
kabar/ majalah/ media elektronik
7)
Anggota keluarga mampu
memanfaatkan sarana transportasi yang sesuai dengan daerahnya
e.
Keluarga sejahtera III plus
Terpenuhinya tujuan
keluarga sejahtera I – III dan teratur ikut menyumbang dalam kegiatan social
dan aktif mengikuti gerakan tersebut.
1)
Anggota keluarga/ keluarga secara
teratur memberi sumbangan bagi kegiatan social masyarakat dalam bentuk materi.
2)
Kepala keluarga / anggota keluarga
aktif sebagai pengurus organisasi yayasan atau institusi masyarakat lain.
B.
KONSEP MASYARAKAT
1. Definisi Masyarakat
a.
Linton (1936)
Masyarakat adalah
sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga dapat
mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
social dengan batas-batas tertentu.
b.
M.J. Herkovits
Masyarakat adalah sekelompok
individu yang dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
c.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin
Masyarakat adalah sekelompok
manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
d.
Mac Laver (1957)
Masyarakat adalah
sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan adanya pembagian
kerja dan kebudayaan bersama.
e.
Kontjaraningrat (1990)
Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sesuatu system
adaptasi tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.
f.
Soerdjono Soekanto (1982)
Masyarakat atau
komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal disuatu
wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi
dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya,
dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
Devinisi Masyarakat menurut WHO (1974) adalah kelompok social yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama,
serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang
satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Spradly (1985) mendevinisikan komunitas sebagai sekumpulan
orang yang saling bertukar pengalaman yang penting didalam hidupnya.
Saunders (1991) mendevinisikan komunitas sebagai tempat atau kompulan
orang atau system social. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunitas
terdiri dari sekelompok individu yang tinggal diwilayah tertentu, yang memiliki
nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama serta adanya interaksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan. Selain itu, komunitas juga dipandang sebagai
target pelayanan kesehatan. Untuk mencapai kesehatan komunitas, maka komunitas
tersebut harus dilibatkan secara aktif.
2. Ciri-ciri masyarakat
Dari berbagai pengertian tentang masyarakat diatas maka dapat
disimpulkan bahwa masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Interaksi di antara sesama anggota masyarakat
Didalam masyarakat
terjadi interaksi social yang merupakan hubungan social yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara perseorangan, antara kelompok, untuk terjadinya
interaksi social harus memiliki dua syarat, yaitu kontak social dan komunikasi.
b.
Menempati Wilayah dengan
batas-batas tertentu
Suatu kelompok
masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut suatu keadaan geografis,
sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang lingkup yang kecil RT/RW,
desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan bahkan Negara.
c.
Saling tergantung satu dengan yang
lainnya
Anggota masyarakat yang
hidup pada suatu wilayah tertentu saling ketergantungan satu dengan yang
lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka hidup saling melengkapi,
saling memenuhi agar tetap berhasil dalam hidupnya.
d.
Memiliki adat istiadat kebudayaan
tertentu
Adat istiadat dan
kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat, mencakup
bidang yang sangat luas di antara tata cara berinteraksi antara kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata
pencaharian, system kekerabatan dan sebagainya.
e.
Memiliki identitas bersama
Suatu kelompok
masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat yang
lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang
lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lambang-lambang, bahasa, pakaian,
symbol-simbol tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat
pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan, dan sebagainya.
3. Tipe-tipe masyarakat
Lembaga masyarakat menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin Lembaga
masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Berdasarkan sudut perkembangannya
1)
Cresive institusion.
Lembaga masyarakat yang
paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari
adat istiadat masyarakat, misalnya: hak milik, perkawinan, agama, dan
sebagainya.
2)
Enacted institusion
Lembaga kemasyarakatan
yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: lembaga utang
piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan, yang kesemuanya berakar
pada kebiasaan- kebiasaan dalam masyarakat. Pengalaman-pengalaman dalam
melaksanakan kebiasaan-kebiasaan tersebut disistematisasi, yang kemudian
dituangkan ke dalam lembaga yang disyahkan oleh Negara.
b.
Berdasarkan sudut system nilai
yang diterimanya
1)
Basic institusion
Adalah lembaga
kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah yang dianggap
sebagai institusi dasar yang pokok.
2)
Subsidiary institution
Lembaga permasyarakatan
yang muncul tetapi dianggap kurang penting, karena untuk memenuhi
kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi,
pelantikan atau wisuda bersama, dan sebagainya.
c.
Berdasar sudut penerimaan
masyarakat
1)
Approved atau social sanctioned instituation
Adalah lembaga
masyarakat yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah, perusahaan,
koperasi dan sebagainya.
2)
Unsanctioned institusion
Adalah lembaga
masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun kadang-kadang masyarakat
tidak dapat memberantasnya, misalnya kelompok penjahat, pemeras, pelacur,
gelandangan, pengemis, dan lain-lain.
d.
Berdasarkan sudut penyebaran
1)
General institiusion
Adalah lembaga masyarakat
didasarkan atas factor penyebarabbya misalnya agama karena dikenal hamper semua
masyarakat dunia.
2)
Restricted institusion
Adalah lembaga-lembaga agama
yang dianut oleh masyarakat tertentu saja, misalnya Budha banyak dianut
Muangthai Vietnam, Kristen Katholik banyak dianut oleh masyarakat Itali,
perancis, Islam oleh masyarakat Arab, dan sebagainya.
e.
Berdasarkan sudut fungsinya
1)
Operative institusion
Adalah lembaga
masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga industry.
2)
Regulative institusion
Adalah lembaga yang
bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi
bagian mutlak daripada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya
kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
4. Ciri-ciri masyarakat sehat
a.
Peningkatan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat.
b.
Mengatasi masalah kesehatan
sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, dan
pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak.
c.
Peningkatan upaya kesehatan
lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d.
Peningkatan status gizi masyarakat
berkaitan dengan peningkatan status social ekonomi masyarakat.
e.
Penurunan angka kesakitan dan
kematian dari berbagai sebab dan penyakit
Menurut WHO, ada
beberapa indicator masyarakat sehat adalah:
1.
Keadaan yang berhubungan dengan
status kesehatan masyarakat yang meliputi indicator komprehensif, seperti angka
kematian kasar menurun, rasio angka mortalitas proporsional rendah, dan usia
harapan hidup meningkat, sedangkan indicator spesifik adalah angka kematian ibu
dan anak menurun, angka kematian penyakit menular menurun, dan angka kelahiran
menurun.
2.
Indikator pelayanan kesehatan,
meliputi hal-hal berikut
a.
Rasio antara tenaga kesehatan dan
jumlah penduduk seimbang
b.
Distribusi tenaga kesehatan merata
c.
Informasi lengkap tentang jumlah
tempat tidur di rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya
d.
Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan diantaranya
rumah sakit, puskesmas, dan rumah bersalin.